Computed
radiography (CR) merupakan sebuah istilah untuk photostimulable phosphor
detector (PSP) system. Fosfor yang digunakan pada screen film, seperti Gd2O2S
memancarkan cahaya ketika diekspose (paparan) dengan sebuah pancaran sinar
x-ray. Ketika x-ray diserap (absorb) oleh photostimulable phosphor, beberapa
cahaya juga diemisikan dengan segera, namun banyak dari energi x-ray yang
terserap terperangkap didalam screen PSP dan dapat dilakukan read out nantinya.
Untuk alasan ini PSP screen disebut juga dengan nama storage phospors or
imaging plates. CR diperkenalkan pada tahun 1970-an dan banyak departemen yang
menginstalasi PACS, yang seringkali setuju dengan perkembangan rekam medis
elektronik.
CR imaging plates terbuat dari BaFBr dan BaFI. Karena percampuran ini, bahan tersebut sering juga dinamakan dengan barium fluorohalida. CR plate adalah sebuah screen yang fleksibel yang terdapat didalam sebuah kaset yang serupa dengan screen-film cassette. Satu imaging plate digunakan untuk masing-masing eksposur. Imaging plate diekspos pada sebuah identikal prosedur menuju screen-film radiography, dan kemudian CR cassette dibawah ke unit CR reader. Cassette tersebut ditempatkan pada unit readout, dan beberapa langkah proses mengambil alih :
CR imaging plates terbuat dari BaFBr dan BaFI. Karena percampuran ini, bahan tersebut sering juga dinamakan dengan barium fluorohalida. CR plate adalah sebuah screen yang fleksibel yang terdapat didalam sebuah kaset yang serupa dengan screen-film cassette. Satu imaging plate digunakan untuk masing-masing eksposur. Imaging plate diekspos pada sebuah identikal prosedur menuju screen-film radiography, dan kemudian CR cassette dibawah ke unit CR reader. Cassette tersebut ditempatkan pada unit readout, dan beberapa langkah proses mengambil alih :
1. Kaset
dipindahkan ke unit pembaca dan imaging plate secara mekanis dipindahkan dari
kaset tersebut.
2. Imaging
plate diinterpretasikan melintasi sebuah tahap perpindahan dan disinari oleh
sebuah pancaran laser.
3. Cahaya
laser menstimulasi emisi energi yang terperangkap didalam imaging plate, dan
cahaya tampak dilepaskan dari plate tersebut.
4. Cahaya
yang dilepaskan dari plate tersebut ditampung oleh sebuah fiber optik light
guide dan photomultiplier tube (PMT), yang menghasilkan sinyal
elektronik.
5. Sinyal
elektronik kemudian digitalisasi dan disimpan.
6. Plate
tersebut kemudian diekspos pada cahaya putih yang terang guna menghapus energi
residu yang terperangkap.
7. Kemudian
imaging plate dipasang kembali ke kaset dan siap untuk digunakan kembali.
Citra
digital yang dihasilkan oleh CR reader yang disimpan sementara pada local hard
disk. Banyak sistem-sistem CR print out bekerjasama dengan printer-printer
laser maupun thermal yang membuat hard copy dari citra-citra digital.
Sistem-sistem CR sering bertindak sebagai entry point pada PACS, dan pada kasus
yang demikian citra digital radiography dikirim ke sistem PACS untuk
interpretasi oleh radiologist dan pengarsipan jangka panjang.
Imaging
plate merupakan peralatan analog, namun alat itu dibaca dengan teknik digital
elektronik dan analog. Imaging plate ditranslasikan selama tahap readout pada
arah vertikal (arah y), dan sebuah pancaran laser scanning mengscanning plate
tersebut secara horizontal (arah x). Laser di-scan dengan menggunakan sebuah
rotating multifaceted mirror. Karena cahaya laser merah (kira-kira 700 nm)
menabrak imaging phosphor pada lokasi (x,y), maka energi yang terperangkap dari
eksposur x-ray pada lokasi itu dilepaskan dari imaging plate. Fraksi
cahaya-cahaya emisi berjalan melalui fiberoptic light guide dapat mencapai PMT
yang merupakan alat untuk pengganda fotoelektron. Sinyal elektronik yang
diproduksi oleh PMT digitalisasi dan disimpan dalam memori. Oleh karena itu,
untuk setiap lokasi spasial (x,y) nilai gray scale yang bersesuaian ditentukan,
dan hal ini merupakan bagaimana citra digital I (x,y) dihasilkan pada sebuah CR
reader.
Keuntungan
dan Keterbatasan Computed Radiography
1. Keuntungan
Computed Radiography
Computed
Radiography mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan radiografi
konvensial, antara lain :
a) Angka
pengulangan yang lebih rendah karena kesalahan-kesalahan faktor teknis.
b) Resolusi
kontras yang lebih tinggi dan latitude eksposi yang lebih luas dibandingkan
emulsi film radiografi.
c) Tidak
memerlukan kamar gelap atau biaya untuk film ( jika gambar tidak ditampilkan dalam
hard copy).
d) Kualitas
gambar dapat ditingkatkan.
e) Penyimpanan
gambar lebih mudah baik dengan hard copy maupun penyimpanan elektronik. ( Papp,
2006).
2. Keterbatasan
Computed Radiography
Keterbatasan dari Computed
Radiography antara lain :
a) Biaya
yang cukup tinggi untuk IP, unit CR reader, hardware dan software untuk
workstation.
b) Resolusi
spatial rendah.
c) Pasien
potensial untuk menerima radiasi yang overexposed. Computed Radiography (CR)
dapat mengkompensasi overeksposure, sehingga radiografer terkadang member
eksposi yang berlebih pada pasien.
d) Adanya
artefak pada gambar akibat proses penghapusan IP yang kurang baik. ( Papp,
2006).
No comments:
Post a Comment